1.
Analisa merupakan cara untuk mengetahui jumlah zat maupun ada tidaknya zat dalam suatu bahan. Salah satu analisa yang dilakukan adalah titrasi. Dalam titrasi dikenal beberapa istilah seperti titran, titree, larutan standar, indikator dan reaktan. Berikut ini yang merupakan definisi dari titree ialah .....
Correct Answer
C. Reaktan yang telah ditambahkan titran
Explanation
The correct answer is "Reaktan yang telah ditambahkan titran". In titration, the titrant is the solution of known concentration that is added to the analyte (the substance being analyzed) to determine its concentration. Therefore, the term "titree" refers to the analyte or reactant that has been added with the titrant during the titration process.
2.
Titrasi merupakan salah satu analisis yang dapat dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada dasarnya, titrasi terbagi tiga jenis, kecuali
Correct Answer
A. Ionisasi
Explanation
The given question is asking for the type of titration that is not included among the three mentioned types. The three types mentioned are argentometri, pengendapan, and kompleksasi. The correct answer, ionisasi, is the type of titration that is not included in the given options. Therefore, ionisasi is the correct answer for this question.
3.
Seorang analis memasukkan sebanyak 3 mL asam asetat kedalam erlenmeyer 100 mL dan menambahkan aquadest sebanyak 97 mL. Larutan tersebut kemudian diberikan nama larutan X. Analis tersebut kemudian menitrasi larutan X tersebut dengan mengambil sebanyak 5 mL larutan X dan menambahkan beberapa tetes indikator lalu menitrasi menggunakan Natrium Hidroksida 0,1 N. Jika volume Natrium Hidroksida yang digunakan adalah 3,3 mL, hitunglah kadar cuka dalam asam asetat tersebut (BE asam asetat = 60) !
Correct Answer
A. 0,39 %
Explanation
The correct answer is 0.39%. To calculate the concentration of acetic acid in the solution, we can use the formula:
% concentration = (Volume of NaOH used * Normality of NaOH * Molecular weight of acetic acid) / (Volume of solution * 10)
In this case, the volume of NaOH used is 3.3 mL, the normality of NaOH is 0.1 N, the molecular weight of acetic acid is 60 g/mol, and the volume of the solution is 5 mL.
Plugging these values into the formula, we get:
% concentration = (3.3 mL * 0.1 N * 60 g/mol) / (5 mL * 10) = 0.39%
Therefore, the concentration of acetic acid in the solution is 0.39%.
4.
Suatu zat yang ditambahkan sampai seluruh reaksi selesai yang ditandai dengan adanya perubahan warna merupakan pengertian dari
Correct Answer
A. Indikator
Explanation
An indicator is a substance that is added until the completion of a reaction, which is indicated by a change in color. In this context, an indicator is used to determine the endpoint or completion of a reaction by observing the color change. It helps in determining the presence or absence of certain substances in a solution.
5.
Dibawah ini yang berperan sebagai pembawa warna pada Kromatografi Lapis Tipis adalah?
Correct Answer
A. Kromofor
Explanation
Kromofor adalah zat kimia yang memberikan warna pada suatu senyawa. Dalam kromatografi lapis tipis, kromofor berperan sebagai pembawa warna yang memungkinkan pemisahan dan identifikasi senyawa-senyawa yang terdapat dalam campuran. Kromofor ini akan berinteraksi dengan fase gerak dan fase diam (silica gel) untuk menghasilkan perbedaan dalam pergerakan dan retensi senyawa-senyawa tersebut. Klorofil juga merupakan kromofor, tetapi dalam konteks ini, kromofor secara umum lebih tepat sebagai jawaban karena dapat mencakup berbagai jenis zat kimia yang dapat memberikan warna pada kromatografi lapis tipis.
6.
Acidimetri dan alkali metri merupakan titrasi untuk asam-basa. Dalam proses titrasi memerlukan indikator untuk menghasilkan suatu analisis yang berhasil. Indikator yang digunakan untuk titrasi acidimetri adalah....
Correct Answer
B. Pp
Explanation
The correct answer is "Pp". The question asks for the indicator used in acidimetry titration. "Pp" is a common abbreviation for phenolphthalein, which is a commonly used indicator in acid-base titrations. Phenolphthalein is colorless in acidic solutions and turns pink or red in basic solutions, making it suitable for acidimetry titrations where the endpoint is reached when the solution turns pink or red.
7.
Andi membuka loker yang isinya adalah sampel X. Karena penasaran akan jenis senyawanya, Andi menguji seampel tersebut menggunakan pereaksi serium sulfat. Setelah dilakukan analisis, hasil yang di dapat adalah munculnya bercak putih pada sampel yang ditotolkan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ....
Correct Answer
C. Sampel tersebut bukan senyawa organik
8.
Diatas meja terdapat beberapa botol sampel yang terdiri dari nasi, air dan barium klorida. Setelah diuji menggunakan pereaksi serium sulfat, sampel yang menghasilkan bercak warna coklat kehitaman adalah
Correct Answer
D. Nasi
Explanation
The correct answer is "Nasi" because the question states that the sample that produces a dark brown stain when tested with cerium sulfate is the answer. Since nasi is mentioned as one of the samples on the table, it is the correct answer.
9.
Pereaksi serium sulfat dibuat dengan menggunakan campuran dua larutan dengan perbandingan ....... dari larutan ....... dan .......
Correct Answer
A. 1:1, Serium dan asam sulfat
Explanation
The correct answer is 1:1, Serium dan asam sulfat. This means that the serum and sulfuric acid are mixed in a ratio of 1:1 to create the sulfate reagent.
10.
Pada suatu botol bahan tertera nama Äsam sulfat" dengan konsentrasi 96%. Jika seorang peneliti ingin membuat larutan tersebut menjadi 15% dalam 50 mL, maka banyaknya larutan Asam sulfat yang diambil dari botol tersebut adalah ....
Correct Answer
A. 7,82 mL
Explanation
To calculate the amount of sulfuric acid needed to make a 15% solution, we can use the formula: (concentration of acid x volume of acid) = (concentration of solution x volume of solution).
Given that the concentration of the acid is 96% and the volume of the solution is 50 mL, we can plug these values into the formula: (96% x volume of acid) = (15% x 50 mL).
Simplifying the equation, we get: (0.96 x volume of acid) = (0.15 x 50 mL).
To find the volume of acid needed, we can rearrange the equation: volume of acid = (0.15 x 50 mL) / 0.96.
Solving this equation, we get: volume of acid = 7.82 mL.
Therefore, the correct answer is 7.82 mL.
11.
Nama dari senyawa (Ce(SO4)2 adalah ....
Correct Answer
A. Serium (IV) sulfat
Explanation
The correct answer is Serium (IV) sulfat. This is because the compound Ce(SO4)2 indicates that it contains one cerium ion (Ce) and two sulfate ions (SO4). The roman numeral IV in the name indicates that the cerium ion has a charge of +4. The term "sulfat" indicates that the compound contains sulfate ions. Therefore, the correct name for the compound is Serium (IV) sulfat.
12.
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan proses titrasi terdiri dari pipet tetes, gelas beaker, labu ukur, statif, pipet ukur, buret dan lain-lain. Masing-masing alat tersebut memiliki fungsinya masing-masing, seperti buret yang digunakan untuk mengisi larutan untuk proses titrasi. Larutan yang berada dalam buret disebut
Correct Answer
A. Titran
Explanation
The correct answer is "Titran". In the given context, it is stated that the buret is used to fill the solution for the titration process. The solution that is present in the buret is referred to as the "Titran".
13.
V NaOH x N NaOH = V HCl x N HCl. Rumus tersebut digunakan untuk
Correct Answer
A. Standarisasi
Explanation
The equation V NaOH x N NaOH = V HCl x N HCl is used for standardization. Standardization refers to the process of determining the exact concentration of a solution by comparing it to a known concentration of another solution. In this case, the equation is used to determine the concentration of NaOH by titrating it with a known concentration of HCl.
14.
Metode yang digunakan dalam analisa suatu sampel terdiri dari beberapa metode. Jika metode analisis yang digunakan dalam uji positif alkalimetri disebut dengan ....
Correct Answer
A. Analisa Kualitatif
Explanation
The question is asking for the method used in the analysis of a positive alkalimetry test. The correct answer, "Analisa Kualitatif" (Qualitative Analysis), refers to the method used to determine the presence or absence of certain substances in a sample. In this case, the method is used to analyze the alkalinity of the sample, indicating whether it is positive or not. This method focuses on the qualitative properties of the sample rather than the quantitative measurements.
15.
Suatu sampel yang dielusi menggunakan plat NP-SiO2 dengan eluen kloroform:etil asetat menunjukkan Rf = 0,6. Menurut anda, senyawa yang berada pada nilai Rf tersebut menunjukkan bahwasanya senyawa itu bersifat ....
Correct Answer
A. Semi polar
Explanation
The given information states that a sample eluted using a NP-SiO2 plate with chloroform:ethyl acetate eluent has an Rf value of 0.6. Based on this, it can be inferred that the compound in question has a moderate affinity for the stationary phase (NP-SiO2) and the mobile phase (chloroform:ethyl acetate). This suggests that the compound is semi polar, meaning it has some polarity but also some nonpolar characteristics.
16.
Berikut ini yang merupakan pelarut non polar adalah ....
Correct Answer
A. Eter dan n-Heksana
Explanation
The correct answer is Eter dan n-Heksana. Eter (ethers) and n-Heksana (n-hexane) are both nonpolar solvents. Ethers have a symmetrical molecular structure and do not have any polar functional groups, making them nonpolar. n-Hexane is a hydrocarbon with only carbon and hydrogen atoms, and it also lacks any polar groups, making it nonpolar. Nonpolar solvents are commonly used for dissolving nonpolar compounds and for certain extraction processes.
17.
Jeny mengelusi sampel penelitiannya menggunakan eluen Metanol:kloroform dengan perbandingan 75:25 pada plat KLT RP-C18. Hasil elusi menunjukkan nilai Rf pada 0,2. Sarankan jenis komponen senyawa yang dimiliki oleh senyawa tersebut !
Correct Answer
A. Polar
Explanation
Based on the given information, the elution of the sample using a methanol:chloroform eluent with a ratio of 75:25 on a RP-C18 TLC plate resulted in an Rf value of 0.2. This suggests that the compound is polar. The polar compounds tend to have lower Rf values as they interact more strongly with the stationary phase (RP-C18) and are less soluble in the mobile phase (methanol:chloroform). Therefore, the compound in question is likely to be polar.
18.
Kromatografi merupakan salah satu lankah dari isolasi senyawa. Dalam kromatografi terkenal dua istilah, yaitu fase diam dan fase gerak. Berikut ini yang bukan merupakan fase diam pada kromatografi adalah .....
Correct Answer
A. Kolom
Explanation
Kolom bukan merupakan fase diam pada kromatografi karena kolom merupakan tempat di mana fase diam ditempatkan. Fase diam pada kromatografi adalah media yang tidak bergerak dan digunakan untuk memisahkan senyawa berdasarkan perbedaan afinitas mereka terhadap fase diam. Sephadex, Alumina, dan Silica adalah contoh fase diam yang umum digunakan dalam kromatografi.
19.
Kromatografi Lapis Tipis atau sering disebut juga KLT merupakan pemisahan senyawa dengan menggunakan dua fase, yang terdiri dari fase diam dan fase gerak. Berikut ini yang merupakan fase diam pada kromatografi adalah ....
Correct Answer
A. Selulosa
Explanation
In thin layer chromatography (KLT), the stationary phase is a solid material that is coated on a plate or sheet, and in this case, it is cellulose. The stationary phase acts as the surface on which the compounds in the mixture will interact and separate based on their affinity for the stationary phase. Therefore, cellulose is the correct answer as it is the stationary phase in thin layer chromatography.
20.
Riska mengelusi salah satu sampel yang ditemukan di dekat rumahnya menggunakan eluen n-Heksana:etil asetat (90:10) pada plat KLT NP-SiO2. Hasil elusi menunjukkan sampel memiliki Rf = 0,3. Sarankan sifat komponen senyawa yang dimiliki oleh sampel tersebut !
Correct Answer
A. Non polar
Explanation
Based on the given information, Riska used a non-polar eluent (n-Hexane:ethyl acetate) for the thin layer chromatography (TLC) on NP-SiO2 plate. The fact that the sample eluted with an Rf value of 0.3 suggests that it has a similar polarity to the eluent, which is non-polar. Therefore, the correct answer is "Non polar".
21.
Yuni mengelusi sampel temuannya dengan menggunakan eluen metanol 100% pada plat NP-SiO2. Setelah di elusi, Yuni memperlihatkan kepada pembimbingnya dan memvonis hasil penelitian Yuni harus di ulang karena salah. Berdasarkan langkah kerja yang dilakukan oleh Yuni, kesalahannya adalah ....
Correct Answer
C. Menggunakan eluen metanol 100%, karena seharusnya mencampurkan dengan pelarut yang lain
Explanation
The correct answer is "Menggunakan eluen metanol 100%, karena seharusnya mencampurkan dengan pelarut yang lain". The reason for this is that elution is a process in chromatography where the components of a mixture are separated by their affinity for the eluent. In this case, Yuni used 100% methanol as the eluent, which may not be suitable for separating the desired compounds effectively. It is recommended to use a mixture of solvents to achieve better separation and elution of the compounds of interest.
22.
Berikut ini yang merupakan keunggulan KLT daripada kolom adalah
Correct Answer
A. Menggunakan eluen yang sedikit
Explanation
KLT (Kromatografi Lapis Tipis) memiliki keunggulan dibandingkan dengan kolom dalam hal penggunaan eluen yang sedikit. Hal ini berarti KLT membutuhkan jumlah eluen yang lebih sedikit untuk menjalankan proses pemisahan bahan kimia. Penggunaan eluen yang sedikit dapat menghemat biaya dan waktu dalam proses kromatografi. Selain itu, penggunaan eluen yang sedikit juga dapat menghasilkan sampel yang lebih pekat dan berkualitas.
23.
Dalam penelitiannya, Rita mengelusi sampel X pada plat NP-SiO2 dengan menggunakan campuran pelarut MeOH:CHCl3 (50:50). Jika Rita ingin membuatnya di kolom, maka sarankanlah jenis eluen yang dgunakan oleh Rita !
Correct Answer
A. MeOH:CHCl3 (50:50)
Explanation
The correct answer is MeOH:CHCl3 (50:50) because it is the solvent mixture that Rita used to elute sample X on the NP-SiO2 plate. Therefore, it would be logical for her to use the same solvent mixture as the eluent in the column chromatography.
24.
Berikut ini yang merupakan keunggulan dari teknik kromatografi kolom adalah ....
Correct Answer
C. Menghasilkan sampel yang lebih banyak
Explanation
Teknik kromatografi kolom menghasilkan sampel yang lebih banyak. Ini berarti teknik ini mampu memisahkan dan mengumpulkan lebih banyak jumlah sampel dalam satu proses analisis. Hal ini dapat menghemat waktu dan usaha dalam memperoleh sampel yang dibutuhkan untuk analisis.
25.
Berdasarkan gambar tersebut, jumlah komponen senyawa yang terdapat pada sampel adalah ....
Correct Answer
C. 5 senyawa
Explanation
Based on the given image, there are five different compounds present in the sample.
26.
Izza mengelusi sampel didalam chamber dengan menggunakan plat C-18 dan eluen n-Heksana. Ketika mengelusi, Izza menutup chamber dengan penutupnya. Hal tersebut dilakukan karena ...
Correct Answer
A. Untuk menjenuhkan eluen
Explanation
Izza menutup chamber dengan penutupnya agar eluen dapat menjenuh dan tetap stabil selama proses pengelusian. Dengan menjenuhkan eluen, konsentrasi pelarut akan tetap konstan dan tidak berkurang selama penggunaan. Hal ini penting untuk memastikan kualitas dan konsistensi hasil sampel yang dielusi. Penutupan chamber juga mencegah pelarutnya menguap, sehingga penggunaan pelarut menjadi lebih hemat.
27.
Berikut ini yang merupakan persamaan antara KLT dengan KK adalah ....
Correct Answer
A. Memisahkan senyawa
Explanation
The correct answer is "Memisahkan senyawa" because both KLT (Kromatografi Lapisan Tipis) and KK (Kromatografi Kertas) are chromatography techniques that are used to separate compounds based on their different affinities to the stationary phase. In both techniques, a sample mixture is applied to a solid support (such as a thin layer or paper) and a mobile phase (solvent) is passed through it. The compounds in the sample will interact differently with the stationary phase, causing them to separate and form distinct bands or spots. Therefore, "Memisahkan senyawa" (separating compounds) is the correct answer that describes the similarity between KLT and KK.
28.
Sebuah ekstrak n-Heksana ditotolkan pada KLT SiO2 menggunakan pelarut n-Heksana: EtOAC (90:10 v/v) menghasilkan bercak noda pada Rf= 0.4. Sarankan sifat senyawa pada Rf= 0.4 tersebut !
Correct Answer
B. Semipolar
Explanation
The correct answer is "Semipolar". This is because the extract is spotted on a KLT plate using a solvent mixture of n-Hexane and EtOAC. The Rf value of 0.4 suggests that the compound has a moderate affinity for both the polar and nonpolar phases of the KLT plate. Therefore, it can be classified as semipolar.
29.
Pernyataan tentang KLT berikut adalah benar, KECUALI !
Correct Answer
C. Tidak boleh menggunakan pelarut yang memiliki gugus -OH pada KLT yang bersifat polar
Explanation
The given statement is true because polar solvents, which have a -OH group, can interfere with the separation of polar compounds on a polar stationary phase in thin-layer chromatography (TLC). This is because the polar solvents can dissolve the stationary phase and cause it to move along with the solvent front, resulting in poor separation. Therefore, it is recommended to use nonpolar solvents for polar TLC plates to achieve better separation.
30.
Diketahui seorang asisten mengelusi ekstrak MeOH menggunakan KLT NP-SiO2. Sarankan komposisi yang digunakan jika ingin menghasilkan noda bercak Rf=0.4 seperti pada gambar berikut !
Correct Answer
D. EtOAc: n-Heksana (10:90 v/v)
Explanation
The correct answer is EtOAc: n-Heksana (10:90 v/v) because the given Rf value of 0.4 indicates that the compound being separated is more polar and has a higher affinity for the mobile phase (EtOAc) than the stationary phase (n-Heksana). The composition of 10:90 v/v means that the mobile phase is primarily composed of n-Heksana, which is nonpolar, and a small amount of EtOAc, which is polar. This composition allows for effective separation and retention of the compound on the stationary phase, resulting in a distinct spot with an Rf value of 0.4.
31.
Seorang analis mengelusi ekstrak EtOAc sehingga menghasilkan bercak noda Rf=0.4. Sarankan jenis KLT yang digunakan untuk mengelusi ekstraks tersebut !
Correct Answer
B. RP-C18
Explanation
The correct answer is RP-C18. RP-C18 is a type of stationary phase used in reverse phase chromatography. In reverse phase chromatography, the stationary phase is nonpolar, while the mobile phase is polar. This means that compounds with higher polarity will have a higher affinity for the mobile phase and will elute faster, while less polar compounds will have a higher affinity for the stationary phase and will elute slower. Since the extract in question resulted in a spot with an Rf value of 0.4, it suggests that the extract is more polar and would have a higher affinity for the stationary phase of RP-C18.
32.
KLT RP-C18 memiliki jenis konsep interaksi ?
Correct Answer
A. Partition
Explanation
The correct answer is "Partition." Partition refers to the separation of different components in a mixture based on their partition coefficients between the stationary and mobile phases in chromatography. In KLT RP-C18, the stationary phase is made up of a hydrophobic alkyl chain (C18) bonded to the silica surface, while the mobile phase is typically a mixture of organic solvents and water. The analytes in the mixture will partition between the stationary and mobile phases based on their hydrophobicity, allowing for separation and analysis.
33.
KLT NP-SiO2 memiliki jenis konsep interaksi ?
Correct Answer
A. Absorption
Explanation
The correct answer is "Absorption." Absorption refers to the process in which one substance is taken up by another substance, typically resulting in the first substance being incorporated into the structure of the second substance. In the context of KLT NP-SiO2, it can be inferred that the NP-SiO2 material is capable of absorbing or incorporating other substances into its structure.
34.
Seorang analis mengelusi sampel nonpolar menggunakan KLT RP-C18. Jika analis tersebut ingin menghasilkan noda bercak Rf=0.3, sarankan komposisi pelarut yang akan digunakan !
Correct Answer
C. MeOH: H2O (80:20 v/v)
Explanation
The correct answer is MeOH: H2O (80:20 v/v) because the sample being analyzed is nonpolar, and RP-C18 is a reverse-phase chromatography column that is commonly used for the separation of nonpolar compounds. MeOH: H2O (80:20 v/v) is a polar solvent system that can effectively separate nonpolar compounds on the RP-C18 column. The 80:20 ratio of MeOH to H2O ensures a suitable polarity for the separation, with MeOH providing the necessary solubility for the nonpolar sample.
35.
Seorang praktikan mengelusi sampel polar menggunakan KLT NP-SiO2 dengan komposisi pelarut CHCl3: EtOAc: CH3COOH (40:59:1 v/v) sehingga menghasilkan noda bercak Rf= 0.6. Tujuan dari penambahan CH3COOH adalah...
Correct Answer
A. Menaikkan tingkat kepolaran
Explanation
Penambahan CH3COOH bertujuan untuk menaikkan tingkat kepolaran sampel. Hal ini karena CH3COOH merupakan asam asetat yang bersifat polar. Dengan menambahkan CH3COOH ke dalam pelarut, akan terjadi peningkatan polaritas pelarut tersebut. Hal ini akan mempengaruhi polaritas sampel polar yang larut di dalamnya, sehingga tingkat kepolaran sampel akan meningkat.
36.
Berikut merupakan jenis-jenis interaksi pada kromatografi, KECUALI !
Correct Answer
D. Molecular affinity
Explanation
The given options are different types of interactions in chromatography. Partition refers to the separation of compounds based on their solubility in two immiscible phases. Ion exchange involves the separation of ions based on their charge. Exclusion chromatography separates molecules based on their size. Molecular affinity chromatography is a technique that separates molecules based on their specific interactions with a ligand. Therefore, the correct answer is "Molecular affinity" because it does not represent a type of interaction in chromatography.
37.
Sampel yang digunakan pada praktikum Kromatografi Lapis Tipis adalah...
Correct Answer
A. Pandanus amaryllifolius
Explanation
The correct answer is Pandanus amaryllifolius. This is because the other options have spelling variations or misspellings of the plant name. The correct spelling is Pandanus amaryllifolius, which refers to a species of plant commonly used in Thin Layer Chromatography experiments.
38.
Sarankan jenis pelarut berikut dari nonpolar ke polar !
Correct Answer
B. N-Heksana - DCM - CHCl3 - EtOAc - EtOH - MeOH
Explanation
The correct answer is n-Heksana - DCM - CHCl3 - EtOAc - EtOH - MeOH. This is because the polarity of a solvent is determined by its ability to dissolve polar or nonpolar substances. As we move from left to right in the given list, the solvents become progressively more polar. n-Heksana is a nonpolar solvent, DCM (Dichloromethane) is a slightly polar solvent, CHCl3 (Chloroform) is a moderately polar solvent, EtOAc (Ethyl Acetate) is a polar solvent, EtOH (Ethanol) is a more polar solvent, and MeOH (Methanol) is the most polar solvent in the list. Therefore, the solvents are arranged from nonpolar to polar.
39.
Sarankan jenis pelarut berikut dari polar ke nonpolar
Correct Answer
B. EtOH - EtOAc - DCM - n-Heksana
Explanation
The given answer is in the correct order from polar to nonpolar solvents. Ethanol (EtOH) is a polar solvent due to the presence of the hydroxyl group. Ethyl acetate (EtOAc) is also polar but less so than EtOH. Dichloromethane (DCM) is a less polar solvent compared to EtOAc. Finally, n-Hexane is a nonpolar solvent with no polar functional groups. Therefore, the order from most polar to nonpolar solvents is EtOH - EtOAc - DCM - n-Hexane.
40.
Seorang analis mengelusi sampel yang bersifat semipolar menggunakan KLT RP-C18. Jika ingin memperoleh Rf=0.7, sarankan jenis pelarut yang digunakan !
Correct Answer
D. EtOAc: MeOH (90:10 v/v)
Explanation
The correct answer is EtOAc: MeOH (90:10 v/v) because this solvent system has a higher polarity compared to the other options. Since the sample is semipolar, a more polar solvent system is needed to elute the sample effectively. EtOAc: MeOH (90:10 v/v) provides a good balance between the nonpolar ethyl acetate and the polar methanol, making it suitable for eluting semipolar compounds.
41.
Jika ingin mendapatkan bercak noda pada Rf=0.2 menggunakan KLT NP-SiO2 pada sampel polar, sarankan komposisi pelarut yang tepat !
Correct Answer
A. N-Heksana 100%
Explanation
The correct answer is n-Heksana 100%. This is because n-Heksana is a non-polar solvent, which is suitable for a polar sample. The other solvents listed (MeOH, EtOAc, DCM) are polar solvents and would not be appropriate for obtaining a stain on Rf=0.2 using a polar sample.
42.
Jika ingin mendapatkan bercak noda pada Rf=0.7 menggunakan KLT RP-C18 pada sampel polar, sarankan komposisi pelarut yang tepat !
Correct Answer
C. MeOH: EtOAc (85:15 v/v)
Explanation
The correct answer is MeOH: EtOAc (85:15 v/v) because this solvent composition provides the best conditions for obtaining a stain spot at an Rf value of 0.7 using KLT RP-C18 on a polar sample. The combination of methanol (MeOH) and ethyl acetate (EtOAc) in a ratio of 85:15 v/v ensures proper separation and retention of the components in the sample, resulting in the desired Rf value.
43.
Seorang mahasiswa menotolkan ekstrak yang bersifat polar pada KLT RP-C18. Jika mahasiswa tersebut ingin mendapatkan noda bercak pada Rf=0.9, sarankan komposisi pelarut yang akan digunakan!
Correct Answer
D. DCM 100%
Explanation
The correct answer is DCM 100%. DCM (Dichloromethane) is a nonpolar solvent, which means it has low polarity. In reverse-phase chromatography using RP-C18, the stationary phase is polar while the mobile phase should be nonpolar. By using a nonpolar solvent like DCM, the student can achieve a higher Rf value of 0.9, indicating that the compound of interest will migrate further up the chromatogram.