Ulangan Agama Katolik Kelas Ix (Kd 3.1)

7

3

6

12

10 tahun

40 tahun

120 tahun

1 tahun

Manusia telah melakukan banyak kebaikan dan karena itu berhak menuntut keselamatan pada Allah.

Kebaikan manusia tidak cukup untuk membeli keselamatan selain belas kasih Allah.

Melalui belas kasih Allah manusia diselamatkan dan manusia boleh bertindak melanggar kehendak Allah.

Perbuatan baik manusia tidak ada gunanya karena Allah telah memberikan keselamatan secara gratis.

Melalui kebaikan dan kebijaksanaan, Allah mewahyukan diriNya kepada manusia.

Melalui peristiwa dan sabda Allah mewahyukan diri dan rencana cinta kasihNya

Melalui Roh Kudus manusia menjadi anak-anak angkat dalam Yesus Kristus.

Melalui pohon besar manusia mendapat kesaktian dari Allah untuk selamat.

Karena belas kasih Allah yang menyelamatkan, Ahkmat melakukan sebanyak mungkin amal.

Karena Maria ingin membeli surga, ia melakukan banyak amal perbuatan baik.

Yohanes tidak bisa jatuh ke dalam dosa karena dirinya selalu melakukan amal perbuatan baik.

Marta telah dikaruniai keselamatan dan bebas melakukan apa saja termasuk membuat kejahatan.

Setelah jatuh dalam dosa, Allah menjanjikan keselamatan bagi keturunan Adam-Hawa.

Setelah air Bah Allah membuat perjanjian dengan Nuh untuk menyelamatkan manusia.

Allah mengundang Adam dan Hawa masuk ke dalam persekutuan yang erat dengan Allah di Taman Eden.

Setelah melalui para nabi, Allah sendiri mengutus Putranya sendiri, Yesus Kristus.

Kehadiran Yesus Kristus menjadi perwujudan kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia.

Barangsiapa mengenal Yesus, Ia mengenal Allah, penggenapan rencana keselamatan Allah bagi manusia.

Dalam diri Yesus, Allah telah menjadi manusia. Allah berbicara kepada manusia menurut cara manusia.

Semua benar

Option 1

Seperti Yesus, kita pun dapat menjadi sarana bagi keselamatan orang lain.

Option 3

Option 4

Agar masyarakat tidak menganggap dirinya kafir atau ateis.

Untuk menemukan rasa aman ketika menghadapi kesulitan di dalam hidup

Untuk memperoleh arti atau makna hidup di dunia dan di surga.

Untuk pedoman dalam menentukan tindakan yang baik.

Beragama adalah sama dengan ketaatan pada perintah-perintah agama.

Beragama untuk membangun hubungan yang semakin mendalam dengan Tuhan dan sesama.

Beragama disamakan dengan tindakan pergi ke Gereja, Masjid, Pura, Vihara, secara rutin.

Beragama sama dengan menghindari hukuman (dosa) dan memperoleh pahala surgawi.

Manusia bertanya tentang asal dan tujuan hidupnya, makna kematian, apa yang mesti dilakukan di dunia.

Gereja Katolik berkeyakinan bahwa agama-agama mempunyai tujuan akhir yang sama, yakni Allah.

Beragama adalah berusaha mengenal dan menjalin hubungan yang akrab dengan Allah dan sesamanya.

Beragama adalah memanfaatkan mencari popularitas, mendapatkan kedudukan, dan meraih keuntungan.

Tindakan para medis yang membuka praktik aborsi dengan imbalan uang sangat banyak.

Tindakan para pengikut Ibu Teresa yang melayani orang-orang kelaparan, sakit dan menjelang ajal.

Tindakan para dokter dan perawat yang berusaha mengobati dan menyembuhkan orang-orang sakit.

Tindakan orang tua yang mendidik, membimbing, dan merawat anak-anak mereka sejak kecil.

Ahmat Ikhbal meyakini bahwa kasih Allah melampoi suku, ras, bahkan moralitas seseorang.

Allah membatalkan kehendaknya menyelamatkan manusia karena kejahatan manusia sangat besar.

Yohanes yakin bahwa Allah hanya mengkususkan keselamatan bagi Bangsa Israel saja.

Gregorius menganggap bahwa kasih Allah diberikan hanya kepada orang-orang yang baik saja.

Penjahatpun sama-sama bisa mengasihi teman penjahatnya.

Berdoa bagi saudara sendiri dan membenci musuh-musuhnya.

Membutuhkan atau tidak, murit Yesus mengasihi musuh dan berdoa untuk mereka.

Karena tidak membutuhkan, musuh tidak perlu dikasihi dan didoakan.

Agar para murit Yesus semakin memiliki banyak pengikut.

Agar kelihatan hebat melampoi para nabi sebelumnya.

Agar Yesus menjadi guru yang sakti dan terkenal.

Agar menjadi sempurna seperti Bapa di surga.

Dalam diri Yesus, Allah telah menjadi manusia.

Umat kristiani merendahkan Allah karena Allah menjadi manusia.

Allah berbicara kepada manusia menurut cara manusia.

Kehadiran Allah menjadi penggenapan dari rencana keselamatan Allah bagi manusia.

Tuhan menghibur, membimbing, dan menguatkan hidup seseorang.

Mengamini kehendak Tuhan.dan menjalankannya dalam hidup.

Membaca kitab suci untuk memahami kehendak Tuhan untuk dijalankan.

Berdoa dan mengabaikan kehendak Tuhan jika tidak sesuai dengan keinginan manusia.

Akan mendapat kelimpahan harta benda karena Allah menjamin kekayaan.

Beroleh kekuatan dan keberanian untuk menhadapi masalah-masalah hidup.

tidak khawatir menghadapi hidup karena dekat dengan Allah.

Menjalani hidup secara benar karena mengikuti kehendak Allah.

Option 1

Option 2

Option 3

Option 4

Hidup beriman yang benar adalah terjadinya kesatuan antara ibadah dan perbuatan.

Hubungan dengan Allah yang telah mengasihi dibuktikani dalam kasih kepada sesama.

orang beriman menjadi penerima firman Allah sekaligus harus menjadi pelaku firman.

Beribadah dan mendengarkan firman Allah sudah mencukupi untuk menjadi beriman.

Melalui Yesus Kristus manusia memperoleh keselamatan.

Menerima Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan kehidupan

Yesus menjadi inspirasi seseorang dalam menjalankan seluruh hidupnya.

Menerima Paus sebagai pimpinan tertinggi Gereja Katolik.

Pengalaman Religius: menghayati karya dan kebaikan Allah sampai pada kemauan bebas menyerahkan diri kepada Kristus.

Penyerahan Iman: Dalam Mat 7:21, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku ... akan masuk ... Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Surga”.

Pengetahuan Iman: seorang Kristiani semakin mampu mempertanggungjawabkan imannya. Hal inilah yang disebut sebagai Pengetahuan Iman.

Pengalaman religius, pengetahuan iman, dan penyerahan iman sama sekali tidak penting bagi orang yang beriman kristiani.

Melalui Sakramen Baptis, seseorang kristiani dilahirkan kembali dalam Tuhan dan dilantik menjadi putra-putri Allah.

Seorang kristiani merayakan sakramen-sakramen sebagai sarana penyelamatan umat, dan senantiasa dalam pimpinan gembala-gembala Gereja.

sebagai satu persekutuan seorang kristiani bersatu dalam kasih, doa, pelayanan dan kesaksian (Lumen Gentium Art. 14).

Menerima sakramen babtis saja sudah sangat cukup menjadi seorang kristiani yang baik.