.
10 provinsi
8 provinsi
20 provinsi
15 provinsi
Dr. G. S. S. J. Ratoelangie
R. Pandji Soeroso
R. M. Soerjo
Mr. I Goesti Ketoet Poedja
Jawa Tengah
Sumatra
DKI Jakarta
Maluku
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur
Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Jawa Tengah dan DKI Jakarta
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Maluku
Sulawesi
Sumatra
Kalimantan
Nusa Tenggara Barat
Sumatra Barat
Kalimantan Barat
Irian Jaya
Padang
Medan
Bandar lampung
Pangkalpinang
Nusa Tenggara Barat
Jawa Tengah
Maluku
Bali
Jawa Barat
DIY
DKI Jakarta
Banten
Malaysia
Singapura
Filiphina
Thailand
2010
1950
1999
1990
Singapura
Timor Leste
Papua Nugini
Malaysia
Palangkaraya
Banjarmasin
Pontianak
Samarinda
5
6
4
7
St. Pitterburg
Montego Bay
Bangasem
Pattaya
100 mil
200 mil
300 mil
400 mil
ZEE
Laut teritorial
Batas landas kontinen
Batas negara
12 mil
3 mil
2 mil
1 mil
Gubernur
Walikota
Bupati
Camat
Kemampuan ekonomi
Dukungan negara lain
Sosial budaya
Potensi daerah
Dekosentrasi
Intensifikasi
Desentrealisasi
Diversifikasi
Pengelolaan potensi daerah masing-masing lebih optimal
Dapat mengelola kekayaan daerah oleh pemerintah daerah
Dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan daerah
Pengawasan daerah lebih bebas tidak ada campur tangan pemerintah pusat
Gubernur
Presiden
Bupati
Walikota
Desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan
Sentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan
Dekosentrasi, diversifikasi dan desentralisasi
Dekonsentrasi, desentralisasi dan sentralisasi
Mencegah banjir bandang
Mencegah tsunami datang
Mencegah terjadinya abrasi
Mencegah pasang surut air laut